Skip to Content

Samosir

Foto Binoto H Balian

Dendam Toba

 

Mulajadi pernah memahatkanmu: disini.

Maka jadilah. Tao.

Menjadi: melebihi permadani

melampaui sejuknya sungai Tigris.

 

Terimakasih wahai.

O sang mulajadi.

Atas maha nama: Tao Toba,

yang kau kadokan menjadi serambi rumah kami.

Yang beratus-ratus abad telah tuntas menulisi riwayat

dan hikayat di srpenjuru pulau.

 

Bukankah konon: telaga perawan itu

ialah pemandian para bidadari khayangan

yang gemar bercengkerama

memunguti cahaya purnama ditepian?

 

Buku lak-lak meriwayatkanmu,

bahwa Toba ialah ratu telaga.

Ratunya para tao,

yang dikawal ketat

para pangulubalang bersenjatakan tunggal panaluan.

 

Tapi kenapa!

Seperti tercium aroma sedih menguap dari wajahmu?

Berjuta bulir air mata bercucuran.

Mengerang. murka. Menetaskan amarah di telinga kami.

Ampun, ya wahai!

Jika terlanjur tangan-tangan itu

telah berubah jadi gergaji.

Jika sekeji itu mereka mencemeti dan

meracuni hingga hilir terkilir.

 

Apa mereka buta dan telah tak merasa?

Biarlah. biar mereka buta. biar tak beradab.

 

Dan, andai cuaca itu tak sudi lagi dibujuk!

Siapa pemilik sesal tersadis?

Silahkan mereka buta!

Silah saja lanjutkan tak beradab.

Maka terimalah: setiap. Segala tulah!

dan saksikan juga tentang langit yang gemeretakan.

Serta ombak yang kelak membangunkan kemarau

di sawah-sawah dan ladangmu.

 

Pasirputih-Parbaba, 06-06-14

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler