Malam ketika purnama menyinari pantai
Sebuah jendela kamarku terbuka lebar
Dari sana aku melihat keberadaanmu
Sepotong bulan yang tengah bernyanyi
Tentang kapal, gelora cinta, dan kesedihan
Senandung duka lautan
Nyanyimu tentang kapal-kapal yang singgah dan melintas
Kapal-kapal yang kandas dan yang tak pernah kembali
Suara nyanyianmu bergema hingga ke ujung samudera
Membuka pintu-pintu sangkar camar yang lama terkurung
Kau hempaskan segala dukamu
Seakan melepas ribuan camar ke angkasa bebas
Membiarkannya terbang memintasi ombak
Menyelusuri turun-naik gelombangnya
Hingga menemukan kembali sangkarnya entah di mana
Komentar
Tulis komentar baru