Kau jatuh menebar rindu
Dia berpayung sedia menampung
Tak lelap memecah gigil
Tak hirau kikisan angin
Leburlah diri dalam amanat
atas pusaka
Tidurlah segala hasrat
Mengabdi kepada hampa
Lanskap berkabut basah
Lelap hari menuju sendu
Pulas sudah pintu dilalu
Dalam mengecap madu empedu
Duh senja yang mustinya indah
Mengapa lembaran akhir cerita
Harus menakhlikan duka
Mengapa susu berbalas tuba
Duh hujan yang merinaikan tawa
Pantasnya ironi tak tercipta ada
Pantasnya luka tak runtuhkan cita
Pantasnya duka tak meredam suka
Perjalanan bersama tertinggal kecewa
Sekayu, 19 Oktober 2013
Komentar
Tulis komentar baru