Bingung matahari melihat jemarimu
Jarimu memukul jalan
Penuh lubang
Kembali awan meratap
Gelak tawamu menyapu butir tulang
Lebih putih dari awan
Rintangan berkisar dugaan
Jelas hampa dinyalakan
Radang bumi baru berunding
Meringkik
Di ujung jemarimu
Gerakan berkabung kau buat sempit
Yang kelabu semakin berlumut
Pada lumpur yang kau aduk pandang
Hanya asap jari-jarimu
Jarimu mengerikan
Matahari membagi panasnya kala itu
Meraba-raba mataku
Tertawa terbahak-bahak
Sesungguhnya aku hanya penonton
Jari-jarimu
Jumat, 26/04/2013
Komentar
Tulis komentar baru