REDUP YANG TERTUMPAH
Mengapa tak lama kau duduk kikuk
Dengan candu yang mengasah daku
Asap-asap jiwamu mencolek ubunku
Bening, menginjak rembulan karena iba
Jauh kutunggu kau dalam redupku yang tertumpah
Mengapa tak kau cincang khayalku
Saat kusudutkan kau dalam pikirku
Kuliarkan teduhku di naunganmu
Mengunci janggal tubuhku berenang jauh
Hingga kuucap desahku yang berbinar
Dan aku budikan akal untuk telunjukmu yang menghangatkan dadaku
Mengapa tak kau tanya aku kenapa
Saat kuamukkan tenggorokanku yang mengeras
Hatiku lebar dipangkal dan mengecil di genggammu
Kunikmati hanyutku yang telanjang
Bersama kutuk laknat di ubun-ubunku
Ikut air mataku yang memenggal jalan
sabtu, 23/03/13
Komentar
Tulis komentar baru