wahai jendela sastra
tempat para pudjangga berpatah hati
kian sederhana aku memujimu
lalu jamuan apa yang kan kau hidangkan diranjangku ini
setitik hujan kah ?
atau
sebentuk pelangi ?
wahai jendela sastra
kian deras lamunanku untuk berhujat
tentang cerita senja yang kau jadikan layang-layang anganku
lama waktu kau beri makna
tentang siapa pudjangga patah hati itu
sedang awan kian berubah topan
wahai jendela sastra
lemparkan jamuan pertamamu untuk ku
untuk sesosok bintang yang bertaruh raga dengan tuhan
wahai jendela sastra
semoga kau mengerti ini
Komentar
Tulis komentar baru