yang terlahir dari pena akan tersimpan dalam angin
bingkai dari makna, antara pola-pola jiwa
menangis, meronta, tertawa
luka adalah tanya; sakit induknya bahasa
huruf-huruf berdiri sendiri, mencari cahaya padamkan diri
kata menuliskan jiwa-jiwa dengan ruhnya si rasa
turun.
naik, lalu hancur dalam kosong menggema
terjatuh
meronta
patahkan lidah mencuri ludah.
menetes. dalam,
ti-tik mencari sifatnya yang labil di ruang nada
berhenti membunuh koma
sekarat dengan tanya. Engkau siapa?
tiada yang tau.
kata, nada, rasa dan makna; saling rajam temukan jiwa pemilik Bahasa
tiada yang duga, Bahasa adalah mahkota Jiwa
Metafisik Bahasa
- 3087 dibaca
Komentar
Tulis komentar baru