Duhai ar-Rahim.
Engkaulah retina bagi jiwaku,
tanpamu; arahku senja, lalu buta.
Kesedihan hidup mengenang masa dari kesepian malam
Engkau tau?
telah gelap matahari menyitaku;
Ranting menyembunyikan bayangnya dari cahaya
Sungai hentikan riak yang rindu akan kehaussan.
Saat ratu menjadi sabda yang dipuja
Raja membuat pelangi menuju hakikat sorga;
Untuk siapa?
Aku tak pernah tau.
Oo. ar-Rahim
Engkau adalah sungai dari nasib Kasih Sayang
tangan di atas tangan yang tertimbun
kaki dalam arah satu nama; Engkau ar-Rahim
rupa dari wujud tak tersentuh
Lihatlah!
Ketentuan yang aku langgar untukmu;
Aku datangi langit saat suara di bawah sadar
kukubur diri tanpa sehelai kasih sayangpun
mungkin engkau takkan pernah tau
dalam pengabdian demi putaran
taqdir meminta tangan bicara dengan patung pasir di sungai matahari yang luka terpenggal
Oo. Ar-Rahim
aku takut bersama tanya saat rindu membujuk;
"untuk apa?; mengingatnya serongga nafas hingga lepas
apakah engkau telah meneguk anggur dari langit
hingga terseret dalam harapan cahaya malam yang memabukan
Pulanglah engkau kepangkuanmu duhai ar-Rahman
Engkau tak lagi di ingat dalam rintik basah rinai ar-Rahim
dia benar telah mengurung diri
di langit engkau bisu, di tanah engkau layu
lihatlah di sisimu!
bunga mana, yang tak harapkan air?
tanpa mata air, dengan air mata ia meminta
kenapa engkau tak meraba
Oo. ar-Rahman
sekarang mungkinkah waktu yang telah menguncimu dalam penjamuan ruang
hingga;
takkan ada kisah yang dapat kami terjemahkan
tak ada petunjuk yang mampu di ilhamkan
tak ada tangan di atas tadah pengharapan
tak ada air hidangan
hanya air mata di atas secawan rasa
kami tak melihatmu di seratus purnama akhir ini"
Aku masih di sini, sama dari awal hingga nanti
masih bersama yang sama;
ar-Rahim, kekasih yang meninggalkan alam tubuh ini
Wahai ar-Rahim, kupanggil engkau dari balik jendela langit
kuseru dalam linangan doa
kubuat telaga dengan air mata
apa benar engkau tak mengingatku saat malam menjelang akhir?
Aku merindukanmu-bersama lingkaran waktu kasih-sayang
Lingkaran Kasih Sayang
- 6130 dibaca
Komentar
Karya yang indah.....
Karya-karyamu yang terbit sampai hari ini semuanya indah....berbobot, dan saya melihat sosok penulis (penyair) yang matang dengan pengalaman, pilihan kata-kata pun cermat, anda seorang penyair yang berkelas!
Beni Guntarman
Terima kasih
Terimakasih mas, karya-karyamu juga indah. Semoga bermanfaat...
=Defri ar-Rahman=
Tulis komentar baru