Orakelian #483

Lihatlah, tentu saja Paduka Yang Mulia tak pernah salah. Karena tidak ada janji temu bukan salah Paduka Yang Mulia kalau kalian harus menunggu 5 jam dengan sia-sia. Bukan salah Paduka kalau ada yang meninggal karena kelelahan baik saat berangkat atau pulang. Yang salah kalian, mengapa percaya janji Paduka Yang Mulia akan mengangkat harkat dan kehidupan kalian?

Untuk itu kalian seharusnya tak perlu repot demo ke istana, demo saja di media sosial. Bikin puja puji betapa kalian bahagia dan bangga bahwa Paduka Yang Mulia meskipun tak menepati janjinya--atau janji menterinya--kalian masih sabar meskipun honor tak lagi mampu mengejar kenaikan harga yang membumbung tinggi. Siapa tahu, seperti harapan para pemuja Paduka Yang Mulia akan ditepati nanti, menjelang akhir masa bakti supaya terpilih lagi. Wajar, kan?

Hutang janji Paduka Yang Mulia? Kan tidak pernah secara tertulis menyebutkan akan mengangkat kalian menjadi abdi negara dengan kartu bernomor seri? Apa kalian tau kalau yang sudah sertifikasi malah habis waktunya untuk segala macam tetek bengek administrasi, sampai tak punya waktu untuk mengajar anak didik lagi. Ngenes, kan?

Urusan itu tidak gampang, kalian tau? Ekonomi sudah meroket. Kereta cepat sudah groundbreaking, meski sekarang lokasinya ada yang terendam banjir. Belum lagi rencana impor beras dan sapi supaya kalian bisa tetap makan nasi dan daging, meskipun harganya tetap mahal. Kalau sudah tak terbeli, mbok ya kurangi makan seperti saran salah satu menteri saat di Bali. Bijak, kan?

Tuhan tidak tidur. Tunggulah, kalian jangan menuntut macam-macam, misalnya untuk bertugas di kota besar seperti tudingan pendukung Paduka Yang Mulia yang pintarnya luar biasa sekali. Teman kalian yang mati itu sudah takdir. Kelelahan? Salah sendiri. Ngapain demo berhari-hari, datang dari jauh lagi! Jangan biarkan pendukung Paduka Yang Mulia menjadikan kalian bahan tertawaan!