Fajar Menghilang!
Aku menantimu sebagai bumi yang sekarat
Fajar yang dulu terbit dilangit hati
Membuat hidupku yang gelap
Berubah terbias warna, menjadi Indah.
Namun seketika tenggelam lalu hilang
Engkau adalah fenomena paling kejam
Bagaimana aku hidup tanpamu?
Tak ada pagi menjelang,
Kelam tak mampu diredam oleh kunang-kunang.
Aku mengingatmu sebagai pelangi setelah hujan
Walau sesaat dan sesekali dating,
Namun engkau adalah basah yang ingin selalu kuulang
Menjebakku dalam rintik kenangan.
Mengenangmu adalah apa yang kusebut hidup
Karena ketakhadiranmu adalah mati yang mendatangiku perlahan.
Komentar
Tulis komentar baru