Skip to Content

Puisi Untuk Ibuku dan Sarinah Indonesia

Foto Rudi Hartono
Gelap dan angin malam menyapaku
Menyinggung daun telinga dan menitipkan pesan
Mengantarkan ingatan
Pada masa lampau

Bayi kecil yang menyusahkan
Pagi menangis, malam pun menangis
Sedikit saja perempuan itu bergeser
Kau pun segera melolong seperti anjing di malam hari

Perempuan itu
Orang pertama yang kukenal di kehidupanku
Entah kenapa dia tak mengenal capek dan letih
Kesabarannya seolah tak mengenal batas

Tak pernah kulihat marah di wajahnya
Begitu tulus dan jujur hati dan jiwanya
Tak pernah minta tanda jasa dari siapapun

Tak bisa kulupakan
Dia adalah guru pertama dan terbaik bagiku

Begitu banyak pejuang, tetapi engkau pejuang tertinggi
Engkaulah yang melahirkan pejuang-pejuang
Engkau yang mendidik para pejuang

Ibuku, aku sangat malu menulis ungkapan terima kasih
Apalagi pada lembaran sempit ini
Pengorbananmu adalah samudera luas tak mengenal ujung

Selamat hari ibu kepada ibuku dan ibu-ibu Indonesia
Sarinah-sarinah pejuang tak ada bandingannya.

Tebet, 22 Desember 2009

 

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler