I. Sorot menatap langit dengan raga hampa seakan tanpa jiwa namun masih hidup
Helaan udara masuk ke paru² kemudian kembali keluar.
Tak terpungkiri letihnya raga ini harus menghadapi dunia tanpa tujuan ini
"Harus kemana lagi langkah hampa ini akan tertuju?"
II. Rintik-rintik air terjatuh dari kelopak mata seperti daun gugur
Air mengalir melewati kulit pucat dengan sorot pandang tiada arti lagi
Ia terjatuh, setetes demi setetes, kemudian mulai deras, membuat lirikan mata terwarnai oleh si merah
Lirikan hampa namun jiwa meronta ingin dilepaskan oleh sang pemilik raga menyedihkan
"Rasanya hampa, tapi airmata malah menetes dari mataku. Padahal aku hanyalah raga yang sudah mati namun masih bisa bernafas"
III. Terangkat kedua belah tangan menatap cakrawala dunia kekejaman
Gerakan bibir bergetar karena kepedihan
Dengan suara penuh kelelahan tanda menyerah sepenuhnya
Dengan rintikan airmata terucap kata dari raga penuh kepedihan
"Wahai pencipta ku, kembalikan saja jiwa ke pelukan hangatmu. Tak lagi diri ini terus seperti cangkang kosong namun bernyawa. Maka dari itu... kembalikan aku saja, Tuhan"
Komentar
Tulis komentar baru