Skip to Content

TENTANG ENTAH

Foto Pena Hasan Bsaidi

awan gundah dan matahari rebah

gebalau jingganya menyapu wajahmu

negeriku yang entah

 

lalu-lalang lampu-lampu palsu

berburu dan diburu

hari-hari kian kelabu

 

dalam begini

apapun keputusanmu

terpaksa jua kami telan

 

selama ini telah kami aminkan kau

makin kami diamkan semakin kau liar

hingga harapan rebah terkapar

 

telah kami lakukan yang kau mau, telah kami serahkan masa depan

tapi udara semakin tuba, kau racuni kami semaumu

anginmu kian jalang, kau pesiang kami sesukamu

 

melampaui batas

lancangmu melampaui batas kewajaran

 

kini pedih segara sedih, nyeri hati kian mendidih

tapi terpaksa kami tahankan

bara terpaksa kami telan


namun jangan harap lagi kami akan mengelu-elukanmu

jangan harap lagi kami akan memuja menyanjungmu

kini kami sudah tahu , kami sudah belajar berhenti

 

selamat, kini giliranmu memikirkan

dan apa pun yang kau putuskan

akan kembali kepadamu

 

kini kami tahu

kami hanyalah semut-semut yang tertipu

terlalu percaya manis mulutmu

 

kini kami sudah sadar

kau hanyalah pinokio yang kurang ajar


Batam, 15.11.2014

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler