TIAP SORE DAN CINTA
Oleh: Emil E. Elip
Sajak -2- untuk istriku:
Setiap sore kau menuangkan kopi, untuku
Lalu aku menyedu teh nasgitel, buat mu
Mata menerawang ke depan, dalam sepi
Kita tak berkata, tapi saling bicara.
Itulah cinta, yang takkan pernah ku lupa
Sederhana saja. Mungkin, terlalu sederhana
Yang lain dari itu, kita sama-sama tahu tidak bisa
Jika anak-anak, ribut memanggil makan malam
Cinta, kita tinggalkan di dalam cangkir
biar saling bicara, entah sampai kapan…
[Jakarta, 2015]
Komentar
Tulis komentar baru