O Ibu
kutemukan cinta
didalam sorot matamu
disegala perhatianmu
pada sayang dan juga amarahmu
telah kau tanami pohon cinta di sorga
Kutemukan kata-kata cinta
di atas hamparan malam
lembaran kertas lusuh
tanpa baris dan garis batas
Tak pilih kasih suatu keadilan
sisi yang ringan diberatkan
sisi yang berat diringankan
agar seimbang timbangan
Tak bermata suatu kebenaran
kambing hitam, kambing korban milik tuan
silakan dicari-cari, ia pasti ada di sekitar tuan
siapa saja yang tuan tuding pasti dicaci-maki
Sedesah nafas terasa tak berarti bagimu
ketika engkau tengah hidup dimabuk dunia
melihat hidup laksana lautan luas tak bertepi
Hujan oh hujan
Adakah dingin yang lebih dingin ketimbang dinginmu?
Adakah basah yang lebih basah ketimbang basahmu?
Tubuhku menggigil dan beku dalam rinaimu
bagaikan sebuah tembok
kesombonganmu itu berdiri angkuh
menatap kaku pada kehidupan
apa pun yang kau sombongkan:
ilmu, pengalaman, atau senioritas
Selembar catatan menuju tutup bilangan tahun
menjelang datangnya langit senja yang mengakhiri Desember
sebelum matahari terakhir tahun ini tenggelam di ufuk timur
simalakama bukan sekedar buah
ia pilihan si ibu negri yang tengah gundah
pada tanah ia mulai kehilangan jejak sejarah
pada laut ia punya kekayaan sering dijarah
Seperti resahku
resah angin senja menderu
mencapai keluasan angkasa biru
membentur batas waktu
pada hujan tiada lagu
Komentar Terbaru