Skip to Content

puisi kritik sosial

MATA GELAP KEBENCIAN

Si Pendulang Keuntungan di air keruh kegaduhan

Ia yang memercikkan bara kebencian ke matamu

SANG PENARI TOPENG

penguasa yang bermahkotakan buih-buih lautan

kelebat nafsu birahi para politisi mengarungi langit kekuasaan

ANJING KAMPUNG

Angin kebencian di kampungku sedang bertebar

Bara permusuhannya berkobar-kobar

LANCANG KUNING

Lancang kuning 

O lancang kuning Si Kapal Layar

LORONG HITAM

sepanjang lorong hitam

diujung ada noktah cahaya

sebersit kilat halilintar

dan kulihat ada kapal

terombang ambing

dihantam badai selatan

GLADIATOR

Gladiator sang petarung perkasa

Memiliki seribu satu pilihan jalan

Semuanya menuju ke satu tujuan:

PAWANG HUJAN

Sesaji di pasang

pawang hujan bergoyang

'menari seperti kuda kepang

 

RIMBA DI UFUK TIMUR

Di Bumi Papua yang kaya dan tertinggal kemajuan

Anjing-anjing pelacak terlatih mencium isi perutnya

Tangan-tangan perkasa sembunyi di belakang layar

AKU HANYA SEBUAH BOLA

Aku hanya sebuah bola

nasib yang kau gelindingkan dari meja ke meja

dari kursi ke kursi, dari penguasa ke penguasa

hingga jadilah aku bola nasib yang membara

KEADILAN DAN KEBENARAN

Tak pilih kasih suatu keadilan

sisi yang ringan diberatkan

sisi yang berat diringankan

agar seimbang  timbangan

 

Tak bermata suatu kebenaran

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler