Saat-saat seluruh mata memandangmu
Tidak tercium gelombang harum keluar dari pintu-pintumu
Kecuali berita-berita besar tentang perseteruan dan persekongkolan
pragmatisme pragmatisme pragmatisme
punggungmu semakin bongkok di makan usia
tak mampu lagi memanggul kepentingan bangsa
Merah kuning hijau dan biru
guruku bilang itulah warna pelangi
warna-warni alami
menyatu padu dalam bening cahaya
terserah anda mau memandang kebawah dari ketinggian yang mana
selalu ada kota dengan kesemrautan yang dipenuhi orang orang yang lalu lalang
Puisi Karya : Melfi Abra
Semua pasti tahu,
rasa itu hanya masalah selera
Dan kamu juga tahu ,
pecah kaca
retak seribu rupa
wajah buruk itu milik siapa
retak, kaca terbelah
wajah berbelah-belah
jiwa terpilah-pilah
Jangan bilang putih jika tak benar putih
Isi mejamu gelap
Dengarlah mereka. Tak lagi buta dan merintih
Engkau kunyah kebenaran dengan lahap!
Burung dalam sangkar ciptakan lagu kehidupan
Meloncat-loncat bahagia akan tatapan manusia
Burung dalam sangkar dipenuhi harapan besar
Komentar Terbaru