Bendera Konspirasi
Seketika lunglai kemauan mu
Yang kau berjanji ,
Menunjuk kekuatan tangan
Dan ia hanya bisa mengangguk
Kedatangan
Tak pernah kutanyakan siapakah dirimu
Tak pernah kusangsikan adamu
Tak pernah aku pernah
Selepas Latihan Dari Lapangan Hijau
Singgah Membeli Semangka Merah
Pada Pedagang Kaki Lima
Tuk Jadi Santapan Jelang Ajang Bergengsi
suasana panas tak menggoyahkan tekad mereka
untuk dapat keadilan yang nyata
bukan kepalsuan seperti yang disuarakan
para politisi di pekan-pekan sebelum
Mendesis pelan,
“lagak klinis”
Tahukah mereka kita serba salah?
Tak pedulikah dengan waktu?
kami telah tampik nurani
Gempar
Kau berbisik
Hembuskan angin panas
Ke tengah lautan pendengar setia
Yang khusuk ,
Rumah plastik
Rumah plastik di tepian sungai….
Hancur berantakan di cakar kucing
Pejalan kaki
Biarlah aku berdiri….
Di antara sekian juta manusia
Memunguti serpihan asa
Yang berserak di jalanan kota
Kembang Bakung
Jembatan merah meriah
Berderet becak becak aneka warna
Di stasiun kota tua jakarta
Ia Bromocorah
Komentar Terbaru