Skip to Content

Kami menanti kehancuran, untuk saatnya kau tata Tuhan

Foto ucok versus siahaan

Ketika malam ini tiba, aku harus harus membicarakanya kepada siang nanti

bahwa kamu sudah tidak lagi congkak menguap dalam terik

Ketika embun mulai mekar, aku harus menyampaikannya kepada pohon

bahwa kesejukanmu membinasakan racun dalam dada yg selalu kami pupuk tiap harinya

Ketika matahari pagi mengawali kerjanya, aku harus memberitahukannya kepada burung

bahwa engkau tidak boleh terlambat bernyani, karena kicauanmu dirindukan gendang telinga

 

Disaat itu habis sudah polusi kata yang keluar menyesakkan ibukota

Tidak ada lagi suara mesin penaik darah

Tidak ada lagi air tergenang mencari induknya

Tidak ada lagi konstruksi pencemburu mahoni

Tidak ada lagi pisau yang setajam rotan

Tidak ada lagi keliaran yang melebihi hutan

 

Kami menanti kehancuran, untuk saatnya kau tata Tuhan

 

 

 

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler