Gorontalo, 28 februari 2013
Hujan besar sengit mendera-
ku
Sepetang pun aku tak diberi kesempatan
Untuk menemui mu
Debut kita itu malam
Mampu memayungi titik basah yang makin membesar rongrongi tubuh
Gemerincing terdengar, jelas …….kita, yang terpisah meja, dan ragu…
Memapah kesediaan ku
Untuk larut lebih jauh
Tapi tidak lebih maju
Sebab sekat biru mendayu mu seperti tak tahu
Gemetar ku memikirkan datangnya malam ini
Dan kesusahan tertempuh meretas bara dan gulana
Bahwa jalan itu,
Memberimu buku…
Yang membuka jendela peta kepapaanku
Serta sekelumit tanya-jawab yang ku reka sendiri
Tanpa
mu
Ku basuh jernih sebelum ku lipat ku bingkis nuju wajah teduh
mu
hanya terima kasih dan aku tak layak bermimpi
tentang
mu
aku harus cepat kembali
ke hujan besar yang sengit mendera-
ku
Komentar
Tulis komentar baru