Skip to Content

BerDarah Dan BerDuri ( II )

Foto moeha

Setegar mendung
menahan laju gerimis menderai
memburaikan lara
membiarkan debu-debu riang berjingkrakan
sebelum datang sayup dipelupuk mata

berdarah sudah nurani berduri

pahit jelas titian hati
singgahi setiap ruang
yang selalu luka terperi

jauh sudah jarak kau tempuh

jejak tapakmu masih tampak jelas terpatri
di dalam lumpur
di carut-marut jalanan kampung
di hiruk-pikuk sibuknya kota
disenyum wajah-wajah lugu
di kerut dahi-dahi tua
bahkan sampai disunyi sepi el-maut

setiap derai adalah doa untukmu

yang menetes dari kemelut sukma
ku biarkan mengalir hening tak berarus
sampai kelak tiba diperhentian

(plg ; 250810)

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler