Skip to Content

[Puisi Gurun] Sepasang Mata Berbinar Liar

Foto edi sst

Sepasang Mata Berbinar Liar

oleh edi sst

 

Bersama diri yang pecah

Di sampingku memanjang sebuah lorong

Lorong teduh berliku menuju gurun yang jauh

Kuajak angin melangkah memasukinya

Setapak demi setapak bersama desah musim

 

Akhirnya, aku tahu

Hingga senja tak sampai juga di ujung kalbu

Lorong ini beku dan kelu, kutatap satu-satu

Ah, ini waktu terus tergerus melaju

Kutinggalkan angin bermata bisu

 

Kuambil jalan simpang terbentang lempang

Wahai, di manakah bingkai pintu yang agung?

Yang bisa kumasuki dengan langkah limbung

Bersama wirid rindu pohon-pohon tua

Dengan akar menghujam zaman

 

Puisi ini tak juga matang

Kutulis gamang seusai zikir panjang

Tanpa ucapan dan jawaban terpendar

Dari kerjap sepasang mata berbinar liar

Di jendela saat embun tak jua mengirim kabar

 

Semarang, September 2012

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler