Skip to Content

Buatkanku Puisi

Foto Veronica Um Kusrini
files/user/4407/tangan_pastor.jpg
tangan_pastor.jpg

And ...

Bagaimana kabarmu? Lama sekali tak jumpa. Ahh, pertemuan terakhir kita memang tak begitu manis, semata-mata karena begitu cepatnya waktu memakan kesempatan dan kebersamaan kita.

Bagaimana tidak? Aku yang menjadi begitu pemalu bila di hadapanmu, harus berjuang melawan keinginan dan kerinduan yang harusnya bisa kuluapkan. Aku memyesal, kuhabiskan begitu banyak waktu hanya untuk mempertimbangkan apa yang harus kulakukan.

And,
Tentu kau ingat, ketika jarimu berusaha menyentuh tangan kananku kala kita berdiri di dermaga itu. Begitu lama otakku memutuskan, akan kuapakan jari itu? Tentu kau juga ingat, ketika telapak tanganmu terbuka lebar sementara senyum simpul itu selalu menjadi ciri khasmu. "Buatlah sebuah puisi untukku ketika kugenggam tanganmu ini!" Ahhh, puisi, di mana kau bersembunyi oh diksi, di mana kau berada oh rima, di mana dan kemana? Hilang semua, lenyap semua. Dan puisi itu tak pernah jadi bahkan sampai detik ini.

And,
Ada banyak keindahan yang tak akan bisa terwakilkan ke dalam diksi, ke dalam puisi. Sementara rasa malu yang menelikung jiwaku tak jua beranjak pergi. Hanya tatapan mataku yang tak pernah lepas memperhatikan setiap gerikmu yang kutahu pasti muncul dari jiwa yang matang dan sederhana.

And,
Masih hangat telapak tanganku hingga surat ini kutulis untukmu, sementara keberadaanmu di mana, aku sudah tak mampu lagi untuk mengetahuinya.

And ...
Kamu boleh lupa dengan semuanya, namun itu tak berlaku bagiku. Aku adalah manusia cengeng yang sering terpaku dengan keindahan yang kau tawarkan di dalam ketidaksengajaan.

And ...
Aku tahu, kau tak akan pernah menjadi masa laluku, juga tak akan pernah menjadi masa depanku. Kau adalah saat ini, saat di mana kau selalu ada pada saat kubutuhkan ataupun tidak. Kau adalah udara yang mengisi rongga paru-paruku sehingga aku bernafas, kau adalah darah yang memompa jantungku sehingga aku bisa hidup.

And ...
Sampai di sini dulu suratku ya, kapan-kapan akan kusambung lagi. Salam sayang dan peluk dariku.

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler