Pernah juga kita tertawa dalam kubangan kopi yang hangat dan memanjakan,
apalagi saat ampas-ampas itu menonjok luka yang basah.
kau tau itu? tentang dendam yang menghitam lalu terteguk nyaman sampai lambung kita tak pernah mengeluh tentang maag lagi,
Sampai gula-gula nya megurai lezat nya keasingan tanpa meninggalkan kita
ya itu tentang manis pahit yang kita teguk untuk sekedar bercerita pada cangkir-cangkir kita
Komentar
Tulis komentar baru