"Untuk L"
Layaknya wanita,
hadirmu hanya relief penghias sudut pigura
hadirmu hanya introduksi awal dalam orkestra.
Sebagaimana perempuan
makna rindu kusimpan rapi dalam inti lukisan
makna kasih terangkum dalam jiwa symphoni.
Angan
tak pernah cukup kenyang bagi laparku
tak pernah cukup jenuh untuk dahagaku,
sebagai lelaki.
Apa yang hanya ada di batas bayang-bayang
takkan pernah bisa pijarkan matahari
sebagai lelaki.
Maka,
di sinilah aku
di batas proton dan neutron
transisi antara awal dan akhir
di garis angan dan realita
demarkasi
antara ada
dan tiada.
Makassar, 28 Februari 2013
Komentar
Tulis komentar baru