OPERA KAKI LIMA
Oleh: Gerobakata Kenarock
Dengarlah nyanyian dari trotoar jalan
Nyanyian hati mengenai kerasnya keseharian
Mulut lantang berteriak menawarkan bermacam barang
Alat dapur, pakaian, mainan dan lain tak terbilang
Lihatlah mereka bergerak ringan layaknya tarian
Tarian suka maupun duka ikhlas dimainkan
Layaknya sedang berlomba untuk menyita perhatian
Agar dapat menahan langkah kaki para pengguna jalan
Coba saksikan apa yang tengah terjadi
Tetiba terdengar suara gaduh sekeras pohon runtuh
Ditingkah hardik dari mulut kering para aparat
Sejurus gerak gerobak dan sarana dagang berpindah tempat
Sontak tatapan liar tertuju pada armada pengangkut
Menangis histeris, lari sembunyi,
marah mengutuk
Lagi, kembang-kembang trotoar itu patah tak berdaya
Derai air mata adalah hujan besar melumatkan hidupnya
Dengan ratib mereka bersikeras hendak melawan nasib
Ah...namun teramat tinggi harga sebuah tata tertib
Hingga atas nama kerapihan dan kebersihan
Suara kalbu menjelma menjadi suara deru mesin yang berlalu
Serang, 27 Juli 2020
Komentar
Tulis komentar baru