Malam menarilah bersamaku
Sebab aku merindukan hangat dekap pria itu
Yang didurhakai pengorbanannya sendiri
Dibantai, terkoyak-koyak cinta yang hampir mati
Malam bernyanyilah bersamaku
Sebab istanaku terpecah tercabik teknologi
Mencipta tangis anak-anak di pojok ruang tamu
Kami menjerit dalam beku hati
Malam terlelaplah bersamaku
Sebab rindu ini masih menyiksaku
Memaksa anak-anak mengusir tawanya
Kami tersungkur dihantam duka perpisahan
Malam bermimpilah bersamaku
Sebab ingin kulupa jejak pria itu
Kala terusir dari rumahnya sendiri
Sedang anak-anaknya sakit terbungkam
Menahan tangis meluap dari mulut kecil kami
Dalam rindu terpendam padamu ayah, 171015
Komentar
Tulis komentar baru