Bidadari Telah Mati
: jaka tarub
bidadari telah mati kini
kupu-kupu menangisi
seonggok sukma di tepi perigi
berselendang mendawamkan sepi
Semarang, 2010
Saat Embun Menetes
bila kau buka jendela pagi
saat embun menetes dari pucuk daun bambu
seujung gincu membeku di meja riasmu
: aku telah sampai di persimpang jalan
Semarang, 2010
Komentar
PEMAKSAAN MAKNA...
sedikit belajar tentang konsep puisi yang mencoba menikamkan makna pada diksi, ini kelihatan sekali pada larik ke-2 pada puisi SAAT EMBUN MENETES terlihat metafor dari kata "menetes" tak mampu memberikan kejelasan makna padahal kata tersebut terdapat pada judul tapi tak mampu mewakili makna yang coba diungkapkan oleh penulis padahal ide sesederhana mungkin pun jika penulisnya profesional, dn engan memberikan metafor-metafor yang "wah..." akan terlihat bedanya, sehingga puisi yang saat ini sudah jadi bisa digolongkan pada puisi konkrit atau abstrak tidak mengambang tanpa kediaman
salam kenal, Pak...
sekedar mengkritik dan mengapresiasi dan saya yang mula ini mengira tempatnya saling hantam mengadili puisi, mempertanggung jawabkan pencetusan ide ternyata sama seperti di facebook juga sekedar menyatakan like dan bagus, konsep puisi tl jadi soal, padahal generasi kritik sastra Indonesia jauh di bawah harapan
Salam Sastra
=@Sihaloholistick=
Tulis komentar baru