Skip to Content

PANTUN RD.KEDUM

Foto RD.Kedum

GAYUNG BERSAMBUT- PANTUN  PERSAHABATAN

(DRIYA WIDIANA MS & RD.KEDUM)

 

 

 

Duhai sahabat yang kukasihi
Pagi sudah menjemput kita
Mari mengayun langkah kaki
Seiring kita memadurasa

 

Jemput pagi dengan bahagia

Sebarkan senyum dengan tetangga

Mari sahabat memadu rasa

Untuk mempererat persaudaraan kita

 

persaudaraan semakin erat
jalinan kasihpun kian membebat
hari-hari akan merambat
dengan tangantetap berjabat

 

bebat purun di ikat ke pinggang

pisau terselip dengan sarung

berjabat erat kan selalu ku dukung

lambang cinta yang paling agung

 

keagungan cinta kepada sesama
memalung indah di dalam hati
biarlah tetap mukim di sana
dalam bait-bait puisi sejati

 

Hati yang suci merah merona

Tersimpan dengan rapi dan rapat

Dengan puisi kita bersama

Media curhat yang  paling tepat

 

maka mengalirlah sajak-sajak rindu
bertalu berdendang berirama
melagukan tembang syahdu
diiringi tarian sukma

 

irama rindu mendalu-dalu

mengalir indah sampai ke lembah

sajak-sajak telah di padu

wadah kita mengungkapkan rasa

 

biarlah tetap begitu
segala yang indah biar bermegah
di puncak bukit menyatu kalbu
dalam rengkuhan Sang Layak Sembah

 

Mega berarak hingga ke lembah

Burung pipit terbang tinggi

Itulah anugerah yang kita sembah

Kita harus selalu mensyukuri

 

Tiang  paku di ukir jati

Jangan di tebang dengan kaca

Pantun persaudaraan  sampai di sini

Lain waktu kita berjumpa

 

 

 

 

Semarang-Lubuklinggau, 11 April 2013

 


TENTANG  PENULIS 

 

RD.Kedum, Lahir di Pagaralam, 19 Oktober, tinggal di Lubuklinggau Sumatera Selatan. Menggeluti teater dan kepenulisan. Sekretaris umum di Komunitas insan Seni Linggau Mura (KISLIRA), Pembina di Sanggar Seni KOASIS. Bersama Benny Arnas (Cerpenis) dan Ferry Irawan (Novelis) menggagas Forum Apresiasi Sastra di Kota Lubuklinngau.  Aktif di forum-forum sastra. Pernah mendapatkan penghargaan; naskah drama tradisional terbaik, cerpen dan puisi. Tulisannya pernah di muat di Singgalang Post, Riau Post, Linggau Post, Harian Pagi Pat Petulai, Mandiri Post, Koran Online Rimanews.com Jurnal Perspektif Pendidikan, dll.  Karya-karyanya;  Kumcer Tunggal Menunggu Suti, Antologi Banditku Sayang, Kumcer bersama Dibutuhkan Segera: Seorang Gadis untuk Menjadi Kekasih Kibu!,  Cerita Rakyat Musirawas dan Lubuklingau. Kumpulan Puisi Tunggalnya Atas nama Segala Cinta, Kumpulan Naskah Drama Tradisional Sendang Rembun, Kumpulan Naskah Drama Rumah Terakhir. Bahan Ajar materi mata kuliah; Perencanaan Pementasan Drama, Sejarah Sastra, Evaluasi Belajar dan Pembelajaran,dll serta karya-karya ilmiah lainnya. rd.kedum@ yahoo.co.id. Hp.081219000029

 

 

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler