O Perempuan matang, duku manis menguning, durian yang runtuh
senyummu mengambang di alur sungai yang mengalir berabad waktu
aku memburu jejakmu di lumpurnya yang merendam bebatang kayu
sungai komering membisu, enggan berbagi cerita tentang masa lalumu
Sinar matahari berkilauan di tubuh elokmu, butiran padi menguning
lembah subur menghijau, jalanan setapak dipenuhi duri putri malu
kurasakan watak alammu yang keras, pematang yang tak tertelusuri
anak sungai yang bersulur ke rawa-rawa liar yang airnya menghitam
Aku menjelajahi lekuk tubuhmu, kulit kuning langsat yang memikat
menelusuri tepian alur sungai komering yang keruh, kian mendangkal
menuju ke muara, memburu keliaran yang berjejak di sudut matamu
O Perempuan matang, duku manis menguning, durian yang runtuh
biduk rapuh yang hanyut dan karam, kerling matamu menyulut bara
banyak lelaki tenggelam di rawa-rawanya yang dalam dan menghisap!
*****
Batam, 2016.
Komentar
Tulis komentar baru