di setiap senja yang telah terlupa
mengalirlah namamu sebagai bidadari dalam dongengku
terundung dalam sepi yang menakdirkan cerita
aku berkata-kata seakan mendoa
agar denganmu menuju surga
aku tahu
bahwa senandungmu hanya naluri manusiawi
yang bernada merdu tentang hati
seharusnya aku memimpin jalanmu sebagai lelaki
sayang...
hatiku telah tercabut demi mimpi yang kuyakini
dan tiba-tiba aku sebagai pengecut ketika Tuhan menyapa
mencoba untuk sekilas saja tersiksa kecewa
agar aku lebih leluasa menarikan hidup dengan sikap ksatria
jika tidak di sini
mungkin di lain dimensi kita berbagi arti
Komentar
wuih mantap bro.. terus
wuih mantap bro..
terus menulis, jadikan puisi sbg diari khidupan
wkwkwkwk... makasih bung
wkwkwkwk...
makasih bung fandi atas rekomendasi link-nya
ane jg mau barbagi link ke njenengan,
nulisbuku.com,
coba masuk aja....
terus berkarya,bung
:D
Tulis komentar baru