14 September 2010 jam 23:46
Sayang, inilah kebenaranya; Aku bukan tak ingin membelikan kasur empuk, tapi engkau seperti juga seorang anak yang lebih mendambakan dongeng daripada nyamanya tempat bermimpi.
Sesungguhnya, aku merelakan engkau beristirahat dikasur kapuk, agar mudah beranjak bangun kala pagi menjelang. Mana mungkin engkau dapat menemukan realita kalau terus menerus tidur.
Tetapi, akan aku pindahkan surga ke ranjangmu, saat kita terlelap bersama dalam satu perasaan; cinta yang menginspirasi kita untuk menanti mentari terbit dan mengantarkan dia kembali tenggelam. Hinga terang dan gelap hidup bukan semata waktu yang terbuang percuma, tetapi utuhkan takdir kau dan aku.
Komentar
Tulis komentar baru