Lantunan ayat-ayat cinta itu kembali hadir dalam kemarau hatiku yang kian gersang, dua ratus ayat cinta itu menggantikan sembilan puluh delapan harapan yang hanya menjadi kenangan yang kian menyesakkan. Kini seratus dua harapan baru telah menjemputku untuk menjadi wanita yang paling sempurna setelah jubah hitam sempat menyelimutiku saat aku merasa benar-benar rapuh.
Aku terdiam di dataran rel kereta api Menunggumu lama Menatap jendela ada bayangan a Adalah dirimu gelisah Membiarkan bintang di langit jatuh berguguran
Komentar Terbaru