Skip to Content

Kini Kau Adalah Kemarin

Foto Hary Nanda

Kutulis namamu pada helai kabut yang perlahan berayun turun
Dengan tinta tetes embun dari sela risau daun
Pagi masih bisu saat aku bergelung gelisah mengenangmu
Serupa kelu hatiku yang tak pernah lagi hangat ramah kau sentuh

Disinilah, diantara kelam tak bertuan aku tertatih meraba sisa kisah
Berharap masih ada bekas jejak langkah yang kau tinggal untukku
Untuk kembali menggapai hatimu menuju tempat bertautnya rindu
Ternyata penantian berbuah luka, pencarian patah berujung nelangsa

Tahukah, sejak kepergianmu aku nyaris putus asa didera setengah gila
Detik bergulir kupendam rasa dalam hitam pusaran rahasia, sendiri saja
Sementara hanya bayang begitu bimbang gamang kupegang
Entah dimana, kau remukkan seuntai janji jadi berkeping tak bertepi

Terakhir kali, kulukis wajahmu pada langit meski tanpa  renjana biru
Sakit rasanya ketika kuas mimpi-mimpimu akhirnya bukan tentang aku
Seseorang bawa terbang warnamu mengangkasa bersama kereta kencana
Dari jauh kupandangi kau berlalu, teriring alunan lara bernada kecewa

Kekasih, jika memang itu pilihan mahkota bahagiamu, baiklah akan kuusung rela
Kukemasi segala apa yang ada, penghantar esok menjemput awal yang lebih indah
Biar kutata lagi hati untuk sambut episode yang lain, cukup kusimpan kau sebagai cerita kemarin

Komentar

Foto abdillah ryo

mengharu biru..... salam

mengharu biru..... salam sastra !!!!

Foto Hary Nanda

Terimah kasih apresiasinya

Terimah kasih apresiasinya Bro Abdilla Ryo, saya masih perlu banyak belajar. Salam sastra kembali :)

Foto Boma Damar

Nice

Senang menyimaknya... Pembaca akan terbawa dalam kisah yang tertuang didalamnya.

Salam Sastra

Foto Hary Nanda

Bro Bona Damar: saya pun

Bro Borna Damar: saya pun senang atas apresiasi anda, terimah kasih. Saya masih perlu banyak belajar lagi. Salam sastra kembali :)

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler