Skip to Content

TRAGEDI BUAH APEL

Foto Beni Guntarman
files/user/2512/tragedi_buah_apel.jpg
tragedi_buah_apel.jpg

Rambutmu yang hitam lebat tampak subur, dan terurai panjang

di sana rintik hujan berpilin senja, serupa pintalan benang sutera

seindah pelangi rasa di hatimu, sepasang insan terjerat janji setia

disaksikan oleh payung yang terlepas dari genggaman tanganmu

 

Kata purba beracun selama berabad waktu berkelindan di pohon

bagai untaian buah apel di kebun tak bertuan, sebuah kebebasan

semua tangan boleh memetiknya, semua hati boleh merasakannya

alam kebebasan, tragedi buah apel selalu jadi kisah yang berulang

 

O Bidadari cantik turun dari langit terjebak ke dalam laut kenangan

tiada seorang pun yang mampu mengembalikan hatimu yang retak

dan tak ada tangan yang menyunting kelopak bunga yang buram itu

 

Kini rambutmu memutih, engkau bercermin diri, menatap masa lalu

menatap lagi kebun apel tak bertuan tempat cahaya muram bermula

menatap patung kesekejaban yang mengkristal abadi dalam puisimu!

 

******

Batam, 2016

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler