Kulewati setapak malam di matamu
Mengukur sejauh mana kita sanggup berjauh pandang
Berlarian menuju binarmu
di sela waktu yang mengedipkan temu
Dengan hati sebulat purnama
Kurias separuh penglihatanmu
Bercerminlah pada keremangan udara yang mengangkasa
Ada rindu yang memajaskan bayanganku di sana
Kulewati setapak malam di matamu
Diantara lelah kata yang ku eja
Dengan sisa ingatan yang terkubur di tumpukan kenangan
Dengan rindu serapuh usia, kumasuki rumah batinmu yang terbuka
Membanting sepi ditiap sudut kelengangannya
Lewat bibir malam
Kubacakan dongeng pengantar tidur
Yang kukutip dari tumpukan kenangan kemarin
Terlelaplah engkau berbantal purnama
Kuselimuti dengan kejora kata
Kulewati setapak malam di matamu
Sebelum pertemuan membukakan pintu di jantungku
Dan pagi pertama menjelma entah dibilangan raka’at yang mana
Sebab kerinduan adalah cinta yang menasbihkan jaraknya
Yang dapat kita capai hanya lewat jalan kecil do’a-do’a
Oktober 2015
Komentar
Tulis komentar baru