Skip to Content

PELAUT DAN BULAN SABIT

Foto Beni Guntarman
files/user/2512/Pelaut_Dan_Bulan_Sabit.jpg
Pelaut_Dan_Bulan_Sabit.jpg

Bulan sabit patah di puncak kesunyian malam

gamang hati menelusuri jalan penuh kelam

pelaut mabuk terjerembab di ujung malam

 

Ketika matahari berada pada titik puncaknya

terperanjatlah ia, melihat dunia seakan pasir membara

bangun dari tidur, tubuh sempoyongan berjalan luka

 

Jenuh bertarung melawan kegalauan hati

pelaut hilang keyakinan pada diri sendiri

dermaga bukan lagi tempat kepastian janji

 

Cinta semu, sekedar tempat persinggahan sementara

sebelum melangkah, menelusuri jalan penuh duka

menelusuri jalan sepi tak berujung, hampa cinta

 

Resah gelisah hati mencari cahaya di dalam kelam

pada malam segalanya terbit dan tenggelam

pada angin segala harapan terbenam

 

Melepas kepastian 'tuk meraih angan 

namun hanya bertemu ketidak-pastian

petualang mabuk berjalan tanpa arah tujuan

 

Bulan sabit patah di trotoar kota kusam

layu melati desa sebelum direnggut musim

kemewahan hidup, padanya segala impian terbenam

 

Bertemu palung gelap dilorong waktu tak bercelah

entah ke arah mana engkau 'kan melangkah

bulan sabit patah dibibir sunyi, hanya pasrah

 

Bulan sabit patah, pelaut kehilangan harapan

korban cinta, korban keruhnya kehidupan

pada dermaga sunyi hatimu kau tambatkan!

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler