Skip to Content

PUISI BERSEMPENA RAMADAN

Foto Kemirau

TUHAN, BERILAH AKU KESEMPATAN

Kemirau @ Sang Murba


Tuhan, berilah aku kesempatan

membebat luka merawat leka

laguh-lagah hidup tidak keruan terlantar iman

bergulut kocah bersimpang-siur pahala dan dosa.

 

Tuhan, berilah aku kesempatan

mengenal hak menghindar batil

merunduk membesarkan-Mu ya Rahman

bersujud syukur hamba-Mu insan nan kerdil.

 

Tuhan, berilah aku kesempatan

mengimarahkan Ramadan Syahrul Rahmah  

Syahrul Maghfirah melenyap kepongahan

menyucikan jiwa dalam dakapan Syahrul Najah.

 

Tuhan, berilah aku kesempatan

berlapar dahaga menahan diri muhasabah hati

Syahrul Barakah didambakan setiap insan

Syahrul Jud melembutkan hati berkongsi rezeki.

 

Tuhan, berilah aku kesempatan bertemu Ramadan

tadabbur al-Quran malam penuh kemuliaan.

 

Masjid An-Najwan, Cheng

7 Rejab 1442

 

 

EKAWICARA SANG RAMADAN

Kemirau @ Sang Murba

 

Aku merindui kehadiranmu di rumah Allah

pada malam-malamku penuh imarah

setelah setahun terbiar sepi iseng sendiri

tidakkah kaurasakan detak jantungku mendenyut nubari?

- maafkan aku teman tak bisa menemuimu sepanjang tahun

  meskipun rinduku meronta-ronta meruntun-runtun.

 

Aku mencarimu di timur di barat di utara di selatan

ke manakah kau teman setelah setahun baru perasan?

 

Aku tak bisa telusuri denai Rahmah sendirian begini

tanpa kehadiranmu teman di malam-malam penuh bererti

tadabbur al-Quran menadah tangan sujud damba reda Allah

menguliti lembah Maghfirah pacak panji di rabung Najah.

 

Aku mencarimu di kota di desa di gunung di lahan

ke manakah kau teman setelah setahun baru kelihatan?

 

Aku merindui qiamullailmu di rumah Allah

pada malam-malamku penuh barakah

setelah setahun terlantar sunyi tak berpenghuni

tidakkah kaurasakan getar cintaku menggeronyot hati?

- maafkan aku teman andai tak bisa ketemu lagi di lain tahun

  meskipun sukmaku menjerit merintih minta disantun.

 

Aku mencarimu di kantor di gedung di beting di bagan

ke manakah kau teman setelah setahun baru muncul sakan?

 

Bukit Palah

9 Rejab 1442

 

 

ANDAI TIADA LAGI RAMADAN

Kemirau @ Sang Murba

 

Ramadan, Syawal saling melengkapi

putaran bumi, bulan dan matahari

mana satukah nikmat Tuhan bisa dinafi?

 

Andai tiada lagi syahrul Ramadan

ke mana harus dibawa hati nan rawan?

 

Rejab, Syaaban menangis tidak berlagu

Syawal membawa diri beragan rindu

mana satukah nikmat Tuhan bisa dibisu?

 

Andai tiada lagi syahrul Ramadan

ke mana harus dibawa hati nan rawan?

 

Zulkaedah, Zulhijah kehilangan seri mutakhir

Muharram, Safar, Rabiulawal, Rabiulakhir pun tak sir

Jamadilawal, Jamadilakhir bak musafir fakir?

 

Andai tiada lagi syahrul Ramadan

ke mana harus dibawa hati nan rawan?

 

Bukit Baru

9 Rejab 1442

 


Ramadan Bulan Keinsafan - A Poetry Anthology

Authors
MN Mahmud, SA Aziz, AR Embi, A Sapari, A Seydalavi, AN Jalilul, AH Hakim, A Salleh, A Ahmad, FA Ibrahim, HA Ahdan, H Ali, HS Hanafi, H Omar, J Sakiman, KS Kamaruddin, NM Halamin, NA Abdullah, N Md Yusof, NH Abd Ghani, NF Ahmad, NH Hamzah, NL Mohd Ghazali, N Hamzah, N Churaimi, N Mokti, NB Alta Miah, N Ariffin, NI Mohd Nadzri, NNH Abd Rahman, R Mustafa, R Samot, R Mohamed Baki, SN Sayuti, SR Ahmad, W Abu Bakar, Z Azmi
Publication date
2021/12
Pages
122 (ISBN 978-967-2316-70-1)
Publisher
WACANA MBM


Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler