Sajak Kemurnian
mungkin benar
ibarat tebu
itulah kamu yang dulu.
namun kerasnya perjuangan
dan kehidupan telah memerasmu
kini tinggallah tetes-tetes tebu
itulah dirimu yang sekarang
sayang.
tak akan ada seorang atau sesuatupun
yang akan mampu memerasmu lagi kini.
kau murni semurni Tuhan
menciptakan dirimu pada awalnya.
dan sisa dari semua keterperasan adalah kesuburan bagi bumi kami yang dulu kering.
lihatlah, hijau dan indah untuk semua dan sesama.
"kau sungguh bermakna dan berharga di mata-Ku"
Sajak Kemurnian
- 778 dibaca
Komentar
Tulis komentar baru