Skip to Content

Sekuntum Kenangan

Foto Rahmat adianto

Tentang sepucuk surat yang kau petik dari ingatan purba
Surat yang kau kini kau rahasiakan menjelma kelebat tanda tanya
Kau masih fasih berbicara tentang kenangan usang yang tiba-tiba kau temukan
Kau pungut dalam ranum percakapan grup WhatsApp yang tiba-tiba juga ramai malam itu

Tentang surat yang kau temukan dari kesunyianmu
Kau masih girang mendekap rahasia
Sekuntum surat yang entah seperti apa vokabulernya

Saya teringat surat waktu kita masih kelas satu SMK dulu, katamu
Kulayangkan sekian tanya ke dalam gudang ingatan
Berharap mendapati tinta jemari mengering pada dinding atau apa pun yang menyeratkan pencarian
Atau menemu jejak matamu yang tercecer pada setangkai kertas bening
Setangkai kertas itu pula yang mungkin mekar menjelma nostalgia
Tentang kenangan saat kita bergandengan di halaman wartel Danil menuju rumah tempat kita akan membaringkan jasad kelak
Tentang kenangan saat kau tersenyum di mataku tapi di hatiku membekas sedikit lukamu yang tak juga kau balut
Tentang tanda tanya yang bahkan sampai detik ini tak pernah tertambat
karena alasan kesanggupanku jatuh cinta padamu, dulu
Atau tentang kenangan yang mendekapku kembali mencintai masa lalu yang akan kita gubah menjadi rancangan rumah, kelak
Sebelum peletakan batu pertama antara Buton–Maluku, entah di pulau atau selat mana kita akan bersauh mendirikan rumah peribadatan

Tentang surat yang kau temukan dalam ingatan purba
Satu tanyaku padamu
Hendak ke manakah kita
Menata masa depan
Atau memelihara masa lalu?

Tanpa orang ketiga, dengan suratnya yang pernah kau baca.

Kendari, 1 Juli 2020


Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler