Lantunan ayat-ayat cinta itu kembali hadir dalam kemarau hatiku yang kian gersang, dua ratus ayat cinta itu menggantikan sembilan puluh delapan harapan yang hanya menjadi kenangan yang kian menyesakkan. Kini seratus dua harapan baru telah menjemputku untuk menjadi wanita yang paling sempurna setelah jubah hitam sempat menyelimutiku saat aku merasa benar-benar rapuh.
ketika bulan penuh berkunjung
begitu dekat menciumi bibir langit
aku bangkit dari tidur yang nikmat
kau kedekatku merapat
lalu bercerita panjang
dengan ide-ide melelahkan
malam selingkuh, ilalang telah rapuh sedang usia masih saja terus bertaruh di rindu yang tak selalu bisa dengan leluasa kita asuh bahtera sunyi menyeret segenap kenangan berlabuh
Komentar Terbaru