tetaplah engkau di sini kasih
meskipun engkau telah begitu lama menunggu
dengan begitu gusar dan kau rasakan seperti ketidakpastian
seringkali bayang raut wajahmu bertengger di pelupuk mata
dengan sunyum khas dan lirikan dari sudut mata
meski tak mengganggu konsentrasiku
dan mengguncang perjalananku
kutangkap makna dari salahtingkahmu
ketika tiba-tiba aku masuk ruang kesibukanmu
engkau yang begitu gugup
segera mengalihkan diri untuk melepas kegugupan
Memilikimu hanyalah impian bagi pecundang sepertiku
Kucari titik butamu agar bisa menikmati paras cantik nan ayu
Menikmati lekuk bayang wajahmu di kala senja menimbulkan candu
kini suaramu landai dan tenang
langkahmupun kian tenang
seperti tiada tanda
bahwa engkau tetap seperti semula
namun aku tetap mampu menangkap
MARI MENYEMOGA
Keasih
Dipekatnya malam yang hanya jangkrik berbicara
Marilah sama-sama merayu kepada yang maha esa
begitu kuatnya akar-akar cinta itu tertancap di sini
di ladang ini
akar-akar cinta yang tetap membawa kehidupan
di antara indahnya taman kehidupan
kenapa begitu sulitnya mehilangkan jejakmu
aku yang begitu lemah
ataukah memang jejakmu yang begitu kuat
telah kuupayakan menutup jejak itu
wewangi bunga kemuning yang kutaman di halaman
kian menyebar hingga ke sudut kamarku
seperti pancar matamu yang kau sorot padaku
Jika bunga-bunga meja menghias sudut kerjaku
Kembali tersenyum wajahmu membelainya
Jika bunga-bunga meja lembut kurangkai
Komentar Terbaru