Pendahuluan
Revolusi digital telah mengubah lanskap literasi global secara fundamental, dan Indonesia tidak terkecuali. Kelahiran sastra siber (cyber literature)—karya sastra yang diciptakan dan disebarluaskan melalui medium internet—telah mendemokratisasi dunia kepenulisan, meruntuhkan gerbang kuratorial penerbitan konvensional, dan membuka ruang ekspresi yang tak terbatas bagi para kreator.[1] Platform seperti blog, media sosial, dan aplikasi menulis khusus telah menjadi inkubator bagi talenta-talenta baru, memungkinkan mereka untuk membangun audiens dan menjangkau pembaca secara langsung dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya.[1]
Komentar Terbaru