Sekadar yang kamu sandang yang ku pakaikan kapital ...
untuk bos-mu, tak perlulah ....
Dia hanya mengeja-eja kata
Kau tuliskannya .....
Jas padu singset renyah menyeruput mahasiswaku ...
aku ter-DO. dengan presensimu ..”selamat siang, perlu apa dek?”
“degh,...dek”, keluar segala memoar ospek/ kepe-dean ku....
“Selamat siang, bu ....”
Kertas-kertas petuah yang menanti paraf bos-mu ...lama ...
abaikan,
Asal bisa berlama-lama dilengang aula ...
Membisik penasaran kawula ...
Ini orang apa boneka?”
Tak pelak aku tunduk,
Malu,
Belum-belum lusuh, kasutku sobek satu-satu ...;
Sampailah kita disiang yang pantang tak ku syukuri ...
Pada sore yang tak jenuh kupelototi .........
Dan semoga, ke besok yang masih ku besuk kau dengan pikat minyak kemiri...asam, tapi asli,
asli petroli .........( pahlawan kesiangan dikantor pak bos )
Komentar
Tulis komentar baru