Kursi-kursi yang Gentar

Kursi-kursi, kursi dan kursi.
bagiku itu cuma puisi-penumbuk padi
yang tak mesti dibeli dengan sesajen
atau kemenyan.

Kursi besi, kursi berputar, kursi malas,
kursi bertingkat,
pada akhirnya pasti berkarat.
reok dan lalu melarat

Bagi para rayap, kursi ialah tol-surga.
dan jurang-neraka saat sangkakala tiba
membunyikan kiamat.

Lalu para rayappun berdoa kepada kursi,
dan dasi yang mulai berasap.
Bersemedi mengkemenyani delapan mata angin.
Membentangkan sesajen di altar-altar sang penjaga pintu.

Para penghuni kursipun, menjerit-jerit seolah kesurupan,
merayu utusan, dan merengek-rengek
kepada tuan. "Tuan, izinkan kubasuh kakimu."
‪#‎Seru_Upin_kepada_Ipin‬
(Binoto H Balian)