Skip to Content

PARA PENYAIR INDONESIA tentang/kepada TUHAN

Foto Dr Igor Popov LLM

Hamzah Fansuri (w.kr.1590)

Dari syair SIDANG AHLI SULUK

Hamzah Fansuri di dalam Mekkah,
mencari Tuhan di Bait Al-Ka’bah.
Dari Barus ke Qudus terlalu payah,
akhirnya dijumpa di dalam Rumah.


Sanusi Pane (1905–1968)

Dari DOA

Bikin gua, Masinis mulia,
Jadi sekerup dalam masinmu,
Yang menjalankan kapal dunia,
Ke pelabuhan sama ratamu.


Amir Hamzah (1911–1946)

Dari NAIK-NAIK

Biarkan daku tinggal di sini
Sentosa diriku di sunyi sepi
Tiada berharap tiada meminta
Jauh dunia di sisi dewa.


Chairil Anwar (1922–1949)

Dari DOA

Tuhanku

Dalam termangu
Aku masih menyebut nama-Mu.

Biar susah sungguh
Mengingat Kau penuh seluruh.

Caya-Mu panas suci
Tinggal kerlip lilin di kelam sunyi.


Sitor Situmorang (1924–2014)

Dari HATEDRALE DE CHARTRES

Kasihku satu, Tuhannya satu
Hidup dan kiamat bersatu padu.


Asrul Sani (1927–2004)

Dari TURUN KEMBALI

Kalau aku dalam Engkau
Dan Kau dalam aku,
Adakah begini jadinya
Jaku hamba Engkau penghulu?

Aku dan Engkau berlainan,
Engkau raja, maha raya,
Cahaya halus tinggi mengawang,
Pohon rindang menaung dunia.


W.S. Rendra (1935–2009)

Dari MAKNA SEBUAH TITIPAN

Seolah keadilan dan kasih Nya harus berjalan seperti
matematika:
aku rajin beribadah,
maka selayaknyalah derita menjauh dariku,
dan nikmat dunia kerap menghampiriku.
Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang,
dan bukan kekasih.
Kuminta Dia membalas “perlakuan baikku”,
dan menolak keputusanNya yang tak sesuai keinginanku …


Taufiq Ismail (lh.1935)

Dari SAJADAH PANJANG

Ada sajadah panjang terbentang
Hamba tunduk dan rukuk
Hamba sujud dan tak lepas kening hamba
Mengingat Dikau
Sepenuhnya.


Diah Hadaning (lh.1940)

Dari DOA II

Engkau ada, aku ada
sempurna dalam doa yang bunga.


Abdul Hadi W.M. (lh.1946)

Dari TUHAN, KITA BEGITU DEKAT

Tuhan
Kita begitu dekat
Sebagai kain dengan kapas
Aku kapas dalam kainMu.

Dalam gelap
Kini aku nyala
Pada lampu padamMu.

 

Aloysius Slamet Widodo (lh.1952)

Dari KENTUT

Bila Dewa marah
kentutnya bisa
berupa tsunami
bisa berupa meletusnya gunung berapi
bisa berupa gempa bumi
maka jangan banyak dosa!


Dimas Arika Miharja (1959–2018)

Dari BULAN PENUH CAHAYA

Ya, Allah pencipta bulan penuh cahaya.
Akankah Kaupelihara lidah cahaya ini, bibir cahaya ini,
mata cahaya ini, pikir cahaya ini, rasa cahaya ini
jiwa cahaya ini?


Dhenok Kristianti (lh.1961)

Dari NGOPI BARENG TUHAN

Selalu ada gangguan untuk hanya berdua
Aku dan Tuhan,
Tuhan dan aku,
Tak bisa berdua saja.


Oka Rusmini (lh.1967)

Dari GARBAPUTRI

Kita akan menikahinya dengan beratus upacara dan sesaji.
Mungkin Tuhan lapar dan menunggu kita.

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler