bulan, dalam kabut ini aku memandangmu
mengapa parasmu sekelam wajah seseorang yang sedang tertekan
kemana wajah culunmu yang dulu selalu cengengesan?
"aku tahu kau sedang gerhana, tapi maukah kau berbagi dengan kami
mengapa wajahmu semakin kusut, mengapa semuanya semakin kelam
semuanya semakin ISIS, ini susah itu susah"
"semakin lama, semuanya semakin tak terkendali
ini ribut itu ribut, ini kacau itu kacau, ini naik itu naik
bulan, sebenarnya apa yang sedang terjadi?"
mengapa kau tak lagi seperti yang dulu
mengapa kau tak mau lagi terbuka pada kami
padahal kami lihat mulutmu masih selebar yang dulu
dulu sebelum jadi, kau dan wajah culunmu itu selalu manis kalau merayu
di atas panggung itu, kau dan mulutmu itu dulu selalu lantang menebar janji
kini setelah kau bertahta di kursi itu, mulutmu bisu seribu batu
bulan, kami maklum kau butuh dana untuk bekerja
kami paham bila kau butuh waktu untuk menepati janji
tapi sebenarnya apa yang sedang terjadi, kenapa semuanya serasa terbalik
kini semuanya semakin isis
ini susah itu susah, ini kacau itu kacau, ini naik itu naik
tapi ketika kami tanya kenapa, mulutmu hanya mingkem sebisu batu
Batam, 05.04.2015
Komentar
Tulis komentar baru