Skip to Content

PERCAKAPAN DENGAN BULAN

Foto Pena Hasan Bsaidi

bulan, dalam kabut ini aku memandangmu

mengapa parasmu sekelam wajah seseorang yang sedang tertekan

kemana  wajah culunmu yang dulu selalu cengengesan?

 

"aku tahu kau sedang  gerhana, tapi maukah kau berbagi  dengan kami

mengapa wajahmu semakin kusut,  mengapa semuanya semakin kelam

semuanya semakin ISIS, ini susah itu susah"

 

"semakin lama, semuanya semakin tak terkendali

ini ribut itu ribut, ini  kacau itu kacau, ini naik itu naik

bulan, sebenarnya apa yang sedang terjadi?"

 

mengapa kau tak lagi seperti yang dulu

mengapa kau tak mau lagi  terbuka pada kami

padahal  kami lihat mulutmu  masih selebar yang dulu

 

dulu sebelum jadi, kau dan wajah culunmu itu selalu manis kalau merayu

di atas panggung itu, kau dan mulutmu itu dulu selalu lantang  menebar janji

kini setelah kau bertahta di kursi itu,  mulutmu bisu seribu batu

 

bulan, kami maklum  kau butuh dana untuk bekerja

kami  paham bila kau butuh waktu untuk menepati janji

tapi sebenarnya apa yang sedang terjadi, kenapa semuanya serasa terbalik

 

kini semuanya semakin isis

ini susah itu susah, ini kacau itu kacau, ini naik itu naik

tapi ketika kami tanya kenapa, mulutmu hanya mingkem sebisu batu

 

Batam, 05.04.2015

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler