Skip to Content

SYAIR TAK BERARTI

Foto Deni eko santoso

bagai penyair aku merangkai madah dalam pilu demi
menumpahkan sayang rasaku padamu yang berperi
gebu menggebu tak tertahan biru haruku meratapi
engkau yang indah tiada tanding tiada tepi
tiada banding dilarung hilang dari sini
ke alam sana menyesak aku menyendu hati
rindu membatin dalam kemelut hati risih
terisak sesenggukan walau waktu bergulir tak henti henti

syair ini tak berarti tak beraturan kugubah demi
melepas rindu rasaku padamu disaat saat menyepi
ini sendiri perlukah mungkinkah menangisi
merelakan berpisah mentautkan memori terkait
berkait saling mengkait di relung sanubari kecil
berharap namun tak berarti tak akan terjadi kembali
kembalilah, kembalilah, walau tak ramah lagi ini
bumi walau tanpa sayap kau tetaplah pujangga di
setiap hariku tanpamu aku akan terus menerus dilucuti

aku tertegun tak sadarkan diri menepi
meratapi senja usia yang takkan berubah menjadi
pagi tuhan ! aku merasa hidupku tak berarti
lagi disini aku bukan aku yang dulu indah berseri
seri sekarang merupa jadi kelam hitam legam kemelut lendut perih
pedih bergulat dengan nasib, terbanting roda zaman ini

itu aku, remah remah pembangunan disini disana
Yang mengkerut digoreng dalam minyak repelita
mereka beruntung dicocol sambal dan masuk mulut negara
Tapi yang seperti kami hanya jatuh dilantai dan
Disapu dari kenyataan lalu terhambur menjadi kuman.

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler