Skip to Content

Perempuan Jalang

PEREMPUAN JALANG, 1

 

Di perempatan kota, sepasang mata jalang menyala

senyum-senyum mungilnya hangus terbakar tanduk-tanduk kerisauan

IRAMA NAN BERSENANDUNG

IRAMA NAN BERSENANDUNG

Kemirau @ Sang Murba

 

“HAIRAN sungguh aku dengan orang sekarang!” Rasa kesal jelas terpancar di wajah Long Nah. Segala yang terbuku di hatinya selama ini bagaikan tidak tertahan-tahan lagi.

Molotov Terakhir

peluru melesat. menerobos kulit yang asing. menembus dada berdetak tegas

pemilik langkah yang enggan mundur

walau udara memanas di dalam kepala

Belum Usai

Isi kepala yang terkelupas barisan perhitungan logika angka satu plus sepuluh titik enam akar dua, yang kau yakini tak ;pernah ku temui di saat aku bekerja

Joan UduPerempuan JalangKemirauIRAMA NAN BERSENANDUNG
Salman ImaduddinMolotov TerakhirLalik KongkarBelum Usai

Sastra Lama

PANTUN RAHASIA CINTA DAN RINDU

 

 

 

 

PANTUN RAHASIA CINTA DAN RINDU

 

 

Akasia rebah di muara

Diambil untuk membuat tali

Rahasia yang ada di dalam cinta

Dijalin jadi ribuan puisi

syafa'at mu

Melangkahmu bisa menghasilkan pahala

Melangkahku menimbulkan dosa.

Menulismu banyak memberi manfaat

Menulisku hanya untuk memperoleh martabat.

GURINDAM LIMA

GURINDAM LIMA

 

1

Segera cari kitab yang nyata

Agar di akhir tidak kecewa

 

2

Agar hidup tak salah urus

Segera temukan jalan yang lurus

SYAIR REMAJA RINDU KEKASIH

 

 

 

SYAIR REMAJA RINDU KEKASIH

 

Surya tenggelam haripun malam

Senja temaran menjadi kelam

Abang tersiksa rindu dan dendam

Curahkan hasrat m’lalui kalam

 

BERBALAS PANTUN REMAJA (2)

BERBALAS PANTUN REMAJA (2)

 

Wanita :

 

Anak muda membeli batik

Batik berwarna semua sama

Adik hendak bertanya balik

Abang yang baik siap nama

 

BERBALAS PANTUN REMAJA (1)

BERBALAS PANTUN (REMAJA)


Pria :

 

Pawang buaya membeli pinggan

Pinggan dibawa ke tepi rawa

Akan bertanya mohon izinkan

Kerudung kuning siapakah nama

 

CEPREN-Sembari Mendengarkan Nirvana

Di tepi ranjang yang telah reyot ini, aku duduk. Sembari memegangi kepala, aku tahan rasa sakit yang sungguh sangat luar biasa. Akhir-akhir ini tubuh ringkihku memang sedang sering-seringnya ngadat. Sakit perutlah, pusinglah, sakit gigi, mag, bahkan sekali pernah pingsan. Ah, sial betul memang kejadian yang menimpaku akhir-akhir ini. Sudah menganggur, di rumah—orang tua bertengkar terus.

HANYA KEPADAMU

HANYA KEPADAMU

 

Memilah kata menyusun syair

Mengolah rasa melatih pikir

Duduk merenung sambil berdzikir

Bertanya kapan rindu berakhir

 

Disebut nyata ketika mati

SYAIR MEMBACA ZAMAN

SYAIR MEMBACA ZAMAN

 

Zaman berjalan terhuyung-huyung

Kakinya goyah melangkah limbung

Yang di atas seperti bingung

Yang di bawah seperti linglung

 

Di minta maju memilih mundur

SYAIR TENTANG KUNCI-KUNCI

SYAIR TENTANG KUNCI-KUNCI


Syair ini bukan ajaran

Syair ini bukan aliran

Hanya renungan kesusastraan

Sumbangsih dalam berkesenian


Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler