Skip to Content

Molotov Terakhir

peluru melesat. menerobos kulit yang asing. menembus dada berdetak tegas

pemilik langkah yang enggan mundur

walau udara memanas di dalam kepala

Dua Ratus Kalimat Cinta untuk Mey

Lantunan ayat-ayat cinta itu kembali hadir dalam kemarau hatiku yang kian gersang, dua ratus ayat cinta itu menggantikan sembilan puluh delapan harapan yang hanya menjadi kenangan yang kian menyesakkan. Kini seratus dua harapan baru telah menjemputku untuk menjadi wanita yang paling sempurna setelah jubah hitam sempat menyelimutiku saat aku merasa benar-benar rapuh.

Mungkin Aku Lupa

Aku mungkin lupa

dimana kusimpan aroma hujan

yang kauberi padaku waktu itu

Juga warna mata dan rona senyummu

 

KETIKA POLITISI BERPUISI

ketika politisi berpuisi

alih alih orasi

caci dan maki

Salman ImaduddinMolotov TerakhirHidayatul KhomariaDua Ratus Kalimat Cinta ...
Mega Dini SariMungkin Aku LupaombiKETIKA POLITISI BERPUISI

Sastra Lama

PANTUN RAHASIA CINTA DAN RINDU

 

 

 

 

PANTUN RAHASIA CINTA DAN RINDU

 

 

Akasia rebah di muara

Diambil untuk membuat tali

Rahasia yang ada di dalam cinta

Dijalin jadi ribuan puisi

syafa'at mu

Melangkahmu bisa menghasilkan pahala

Melangkahku menimbulkan dosa.

Menulismu banyak memberi manfaat

Menulisku hanya untuk memperoleh martabat.

GURINDAM LIMA

GURINDAM LIMA

 

1

Segera cari kitab yang nyata

Agar di akhir tidak kecewa

 

2

Agar hidup tak salah urus

Segera temukan jalan yang lurus

SYAIR REMAJA RINDU KEKASIH

 

 

 

SYAIR REMAJA RINDU KEKASIH

 

Surya tenggelam haripun malam

Senja temaran menjadi kelam

Abang tersiksa rindu dan dendam

Curahkan hasrat m’lalui kalam

 

BERBALAS PANTUN REMAJA (2)

BERBALAS PANTUN REMAJA (2)

 

Wanita :

 

Anak muda membeli batik

Batik berwarna semua sama

Adik hendak bertanya balik

Abang yang baik siap nama

 

BERBALAS PANTUN REMAJA (1)

BERBALAS PANTUN (REMAJA)


Pria :

 

Pawang buaya membeli pinggan

Pinggan dibawa ke tepi rawa

Akan bertanya mohon izinkan

Kerudung kuning siapakah nama

 

CEPREN-Sembari Mendengarkan Nirvana

Di tepi ranjang yang telah reyot ini, aku duduk. Sembari memegangi kepala, aku tahan rasa sakit yang sungguh sangat luar biasa. Akhir-akhir ini tubuh ringkihku memang sedang sering-seringnya ngadat. Sakit perutlah, pusinglah, sakit gigi, mag, bahkan sekali pernah pingsan. Ah, sial betul memang kejadian yang menimpaku akhir-akhir ini. Sudah menganggur, di rumah—orang tua bertengkar terus.

HANYA KEPADAMU

HANYA KEPADAMU

 

Memilah kata menyusun syair

Mengolah rasa melatih pikir

Duduk merenung sambil berdzikir

Bertanya kapan rindu berakhir

 

Disebut nyata ketika mati

SYAIR MEMBACA ZAMAN

SYAIR MEMBACA ZAMAN

 

Zaman berjalan terhuyung-huyung

Kakinya goyah melangkah limbung

Yang di atas seperti bingung

Yang di bawah seperti linglung

 

Di minta maju memilih mundur

SYAIR TENTANG KUNCI-KUNCI

SYAIR TENTANG KUNCI-KUNCI


Syair ini bukan ajaran

Syair ini bukan aliran

Hanya renungan kesusastraan

Sumbangsih dalam berkesenian


Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler